Minggu, 14 Desember 2014

Isi Lubang Misterius Ujung Utara Bumi

Lubang misterius di Siberia ( Sumber: The Siberian Times )


Sejumlah teori mengemuka terkait munculnya lubang itu, mulai dari alien, tumbukan meteorit ke bumi, hunjaman rudal, hingga ledakan akibat gas. Lantas apa isi di dalam lubang itu?

Sejumlah teori telah mengemuka untuk menjelaskan munculnya lubang misterius di Siberia, Rusia. Mulai dari alien, tumbukan meteorit ke bumi, hunjaman rudal, hingga ledakan yang ditimbulkan oleh memuainya gas dalam tanah akibat pemanasan global. Teori terakhir paling banyak diyakini oleh para ilmuan.

Meski demikian, para ilmuan tetap tak puas dengan teori tersebut. Sehingga mereka kembali ke lubang itu untuk mencari jawaban atas keragu-raguan itu. Tak hanya datang, mereka ternyata juga melongok ke dalam lubang raksasa di Semenanjung Yamal, daerah yang secara harfiah berarti ujung bumi, ini.

Dikutip Dream dari laman The Siberian Times, Rabu 23 Juli 2014, para ilmuan kembali meneliti lubang misterius tersebut setelah datang pada Rabu pekan lalu. Ekspedisi pertama di lokasi mengambil gambar di sekitar bibir lubang yang tampak hitam. Namun kali ini para ilmuan menggunakan satelit Rusia untuk memastikan bagaimana lubang raksasa itu terbentuk, termasuk bagian dalamnya.
Dinding lubang menghitam (Sumber: The Siberian Times)

Dari penelitian lebih lanjut itu, diketahui bahwa lubang tersebut memiliki kedalaman sekitar 70 meter. Di bagian dasarnya terlihat semacam danau es, terlihat juga air yang mengucur, mengikis tanah di dalam. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa ukuran lubang ini tdak selebar perkiraan sebelumnya, yaitu berdiameter antara 50 sampai 100 meter.

Ilmuan Senior dari Pusat Penelitian Negara untuk Penelitian Artik, Andrey Plekhanov, mengatakan kawah ini lebih berbentuk oval, bukan lingkaran bundar sempurna. Sehingga sangat sulit untuk menentukan ukuran diameter secara pasti. "Sampai sekarang perkiraan kami (diameternya) sekitar tiga puluh meter," tutur Plekhanov.

"Jika kita mencoba untuk memastikan diameter bersama-sama dengan emisi tanah, yang disebut tembok pembatas, maka diameternya hingga enam puluh meter. Kawah ini lima puluh hingga tujuh puluh meter," tambah dia.
Para peneliti tidak bisa sampai masuk ke dasar danau es, namun hanya bisa masuk ke dalam lubang tersebut. "Ada es di dalam kawah yang mencair secara bertahap di bawah matahari," ujar Plekhanov.

"Juga ada air mengucur pada sisinya, Anda dapat melihat jejak air pada gambar. Kawah ini terdiri dari es sekitar delapan puluh persen."
Danau es di dasar lubang misterius Siberia
Sumber: The Siberian Times
 

Sebelumnya, para peneliti juga telah mengambil sampel tanah dan es dan kemudian menelitinya di laboratorium. "Kami bisa yakin mengatakan bahwa kawah ini muncul relatif baru, mungkin dalam satu atau dua tahun lalu. Sehingga ini merupakan informasi baru, kita tidak bicara tentang kejadian puluhan tahun silam," kata Plekhanov.

Para ilmuan, kata dia, harus melanjutkan penelitian untuk memastikan apakah lubang itu benar-benar terbentuk karena letupan akibat memuainya gas yang dipengaruhi oleh perubahan suhu gara-gara pemanasan global.

Pada dua musim panas sebelumnya, 2012 dan 2013, memang suhu di Yamal relatif panas. Mungkin ni yang menurut Plekhanov menyebabkan pembentukan lubang tersebut. "Tapi kami harus melakukan tes dan penelitian pertama dan kemudian menyimpulkannya dengan lebih tepat," ujar dia.

Namun, terori yang paling mungkin untuk menjelaskan terbentuknya lubang itu saat ini adalah adanya energi dari dalam, bukan dari luar. "Untuk sekarang kami dapat mengatakan dnegan pasti bahwa di bawah pengaruh proses internal ada injeksi di permafrost atau lapisan es. Saya ingin menekankan bahwa ini bukanlah ledakan, tapi injeksi, sehingga tidak ada panas yang dilepaskan seperti yang terjadi," kata Plekhanov.

Dia mengutip penelitian yang dilakukan oleh para ilmuan pada tahun 1980-an. Penelitian itu telah ditinggalkan dan dilupakan selama beberapa tahun. "Teori itu menyebut bahwa sejumlah danau di Yamal terbentuk karena proses alami persis seperti yang terjadi pada lapisan es."

"Seperti proses yang terjadi sekitar 8.000 tahun lalu. Mungkin ini terulang sekarang. Jika teori ini benar, kita dapat mengatakan bahwa kita telah menyaksikan proses alam yang unik yang membentuk lanskap yang tidak biasa di Semenanjung Yamal," tambah Plekhanov.

Mulut lubang dilihat dari dekat/ The Siberian Times

Memang para ilmuan menduga lubang itu terbentuk karena proses alami. Sebab, tidak ditemukan dampak antropogenik, atau dampak dari campur tangan manusia, di dekat kawah. Kecuali jejak kereta luncur dan kaki-kaki rusa.

Sehingga Plekhanov mengatakan, "Jika lubang ini hasil bencana buatan manusia dihubungkan dengan pemompaan gas, peristiwa ini mungkin akan terjadi lebih dekat dengan ladang gas." Namun ini jaraknya sekitar 30 kilometer dari ladang gas alam.

Dia juga menolak teori yang menyebut lubang itu terbentuk karena UFO masuk ke dalam bumi. "Tidak ada yang misterius terkait lubang itu. Tidak ada yang aneh atau tidak bisa dijelaskan di sana, (nyatanya) kami kembali dengan selamat," tambah Plekhanov.

Meski demikian, dia mengaku baru kali ini melihat fenomena seperti ini. "Saya tidak pernah melihat apapun seperti ini, meskipun saya telah datang ke Yamal berulang kali." (Ism) ( Sumber : dream.co.id )

MEMBUAT SKALA PADA TERMOMETER ZAT CAIR



TUGAS SAINS SEKOLAH
“LEMBAR KERJA SISWA ( LKS )”
Materi KD 3.7 



Nama             : Nindy Silvia Melyasari
NIM                 : 12030654022
Prodi               : Pendidikan Sains A 2012



        
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
  PRODI PENDIDIKAN SAINS
2014



Kompetensi Dasar : 
3.7  Memahami konsep suhu, pemuaian, kalor, perpindahan kalor,dan penerapannya dalam mekanisme menjaga kestabilan suhu tubuh pada manusia dan hewan serta dalam kehidupan sehari-hari.


MEMBUAT SKALA PADA TERMOMETER ZAT CAIR

A.  Tujuan :
Peserta didik dapat membuat skala suhu, melakukan pengukuran suhu dengan termometer skalanya, serta membandingkannya secara pengukuran dengan termometer skala suhu yang telah dikenali.

B.  Alat dan Bahan       :
1.     Termometer raksa atau alkohol yang belum diberi skala suhu       1 buah
2.    Termometer raksa atau alkohol yang sudah ada skala suhu           1 buah
3.    Bejana A berisi es yang sedang melebur                                       1 buah
4.    Bejana B berisi air sumur / ledeng                                               1 buah
5.    Bejana C berisi air yang sedang mendidih                                    1 buah
6.    Pemanas spiritus                                                                         1 buah
7.    Kaki tiga                                                                                    1 buah
8.    Kasa kawat                                                                                1 buah
9.    Spidol atau benang berwarna                                                     1 buah
10.  Kertas millimeter                                                                       1 lembar


C.  Metode Percobaan   :
1.     Mencelupkan termometer tanpa skala dalam bejana A yang berisi es sedang melebur.
2.    Menunggu beberapa saat. Setelah raksa dalam pipa termometer berhenti bergerak turun, tandai letak permukaan raksa dalam pipa dengan spidol atau benang! Tempat ini dinamakan titik tetap bawah.
3.    Memanaskan air dalam bejana  C dengan pemanas spiritus sampai air dalam bejana itu mendidih!
4.    Mencelupkan termometer tanpa skala ke dalam bejana berisi air yang sedang mendidih.
5.    Menunggu beberapa saat. Setelah raksa dalam pipa berhenti bergerak, tandailah letak permukaan raksa dalam pipa dengan spidol. Titik itu dinamakan titik tetap atas.
6.    Mengukur bejana B yang berisi air sumur / ledeng menggunakan thermometer tanpa skala dan menandai raksa dalam pipa saat berhenti bergerak.
7.    Menggambarkan titik tetap atas dan titik tetap bawah pada kertas milimeter blok. Kemudian membagi skalanya menjadi 100 bagian dengan bagian-bagian yang sama.
8.    Kita sudah membuat skala termometer sesuai skala buatanmu.
9.    Kemudian mengukur suhu air dingin ( es ), suhu air sumur / ledeng dan suhu air panas dengan menggunakan termometer skalamu sendiri juga dengan termometer yang sudah ada skalanya.
10.  Catat hasilnya dalam tabel dan bandingkan hasilnya.

D.  Data dan Analisis
No.
Jenis air
Skala pada termometermu
( o C )
Skala termometer laboratorium
( o C )
1.
Air dingin ( es )
5
4
2.
Air sumur / ledeng
30
27
3.
Air panas
60
65

Analisis :
Saat mengukur suhu air dingin menggunakan thermometer sendiri ( belum diberi skala ) maka didapatkan hasil suhu yaitu 5oC, sedangkan saat mengukur suhu air dingin menggunakan thermometer laboratorium ( sudah berskala ) maka didapatkan hasil suhu yaitu 4oC. Saat mengukur suhu air sumur / ledeng menggunakan thermometer sendiri ( belum diberi skala ) maka didapatkan hasil suhu yaitu 30oC, sedangkan saat mengukur suhu air sumur / ledeng menggunakan thermometer laboratorium ( sudah berskala ) maka didapatkan hasil suhu yaitu 27oC. Dan pada saat mengukur suhu air panas menggunakan thermometer sendiri ( belum diberi skala ) maka didapatkan hasil suhu yaitu 60oC, sedangkan saat mengukur suhu air panas menggunakan thermometer laboratorium ( sudah berskala ) maka didapatkan hasil suhu yaitu 65oC. Hal ini sudah terjadi kesesuaian pengukuran suhu / perbedaan yang kecil antara  mengukur dengan thermometer tanpa skala dan dengan thermometer menggunakan skala.

E.  JAWABAN DISKUSI
1.     Mengapa cairan yang digunakan dalam termometer sering menggunakan air raksa atau alkohol? Jelaskan dengan logis menurut pendapatmu dikatkan dengan teori yang ada?
Air raksa dan alkohol memiliki koefisien muai volume yang besar. Sehingga sangat mudah memuai apabila dipanaskan.
2.    Berapa suhu terbawah dan suhu teratas pada skala termometer buatanmu? Cobalah buat perbandingan antara skala buatanmu dengan skala Celcius!
Skala termometer pada masing-masing kelompok bisa berbeda. Namun perbandingannya harus sama atau mendekati perbandingan skala termometer yang sudah ada.
3.    Bagaimanakah hasil pengukuran terhadap air dingin, sumur/ledeng, dan panas dengan menggunakan termometer skalamu dengan termometer laboratarium yang sudah ada skalanya? Apakah sama atau terdapat perbedaannya? Apabila terdapat perbedaan, jelaskan mengapa hal tersebut bisa terjadi !.
Prediksi siswa bisa berbeda namun hasil yang diharapkan adalah “hasil pengukuran suhu air panas dengan menggunakan termometer skala sendiri sama dengan hasil pengukuran suhu air panas dengan menggunakan termometer skala Celcius. Begitu pula dengan suhu air dingin dan air sumur / ledeng.

F.  KESIMPULAN
Terjadi kesesuaian pengukuran suhu / perbedaan yang kecil antara  mengukur dengan thermometer tanpa skala dan dengan thermometer menggunakan skala. 

 
G.  Daftar Pustaka
 
Widodo, Wahono dkk. 2013. Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kanginan, Marten. 2004. FISIKA untuk SMP kelas VII. Jakarta : Erlangga.