Selama ini, Bermuda dikenal dengan wilayah laut angker.
Kejadian-kejadian misterius sering terjadi pada daerah yang dikenal
dengan sebutan Segitiga Bermuda.
Selama ini, Bermuda
dikenal dengan wilayah laut angker. Kejadian-kejadian misterius sering
terjadi pada daerah yang dikenal dengan sebutan Segitiga Bermuda.
Kisah-kisah hilangnya kapal yang tidak bisa dijelaskan dengan akal
merebak dari sini.
Memang banyak kapal yang tenggelam di kawasan Segituga Bermuda itu.
Sehingga tak mengherankan lagi jika di dasar laut Bermuda menjadi rumah
terbesar di dunia bagi bangkai-bangkai kapal. Dengan lebih dari 300
bangkai kapal yang teridentifikasi, tempat itu menjadi semacam kapsul
waktu yang bisa membawa kita ke era ratusan tahun silam.
Banyaknya kapal yang tenggelam di perairan yang terletak di Samudera
Atlantik ini bisa dijelaskan secara logis. Arus teluk yang terjadi di
wilayah ini telah menyeret kapal-kapal yang lewat ke daerah berkarang,
yang dangkal. Sehingga, banyak kapal karam di sini setelah menabrak
karang-karang itu.
![]() |
Kondisi di dalam bangkai kapal di bawah Bermuda |
Di tengah berbagai mitos mistis itu, kawasan Bermuda ternyata menjadi
tujuan menarik bagi para wisatawan yang gemar menyelam. Para pelancong
bisa menyelam dan berenang di sela-sela lambung kapal karam yang
sebagian masih utuh. Inilah `museum alami di bawah laut` tang sangat
indah.
Salah satu lokasi penyelaman yang terkenal di kawasan ini adalah
lokasi karamnya Colon Cristobal, yang menjadi bangkai kapal terbesar di
Bermuda. Bangkai itu merupakan sisa-sisa kapal mewah Spanyol. Panjang
kapal itu 152 meter yang dibuat pada 1923. Kapal ini menjadi yang
tercepat di eranya.
![]() | ||
Jangkar kapal yang tenggelam di Bermuda |
Kapal mewah itu kandas pada 1936 setelah menerjang karang saat
melakukan pelayaran antara New York dan Amerika Tengah. . Saat ini,
bangkai kapal itu tidur 16 meter di bawah permukaan laut dengan
puing-puing yang berserak di wilayah dasar laut seluas sembilan ribu
meter persegi.
Ada pula kapal frigate Prancis dengan 60 meriam. L'Herminie nama
kapal perang itu. Tenggelam pada tahun 1863. Tenggelamnya kapal ini
menjadi peristiwa paling dramatis di Bermuda. Sebab, dengan tiga kapal
kayu kecil, para awaknya kembali ke Prancis. Bangkai kapal perang itu
saat ini terbaring sepuluh meter di bawah permukaan air.
Dan salah satu bangkai kapal paling bersejarah adalah Mary Celestia.
Kapal uang yang `memiliki roda` pada bagian lambungnya. Kapal itu
tenggelam ketika disewa dalam perang sipil Amerika. Kala itu, kapal ini
digunakan untuk menyelundupkan senjata, amunisi, dan suplai makanan
untuk tentara kelompok selatan. Kapal ini digunakan untuk mengatasi
blokade di darat.
Kapal sepanjang 68 meter tersebut tenggelam pada 1838, setelah
menghantam karang di dekat pantai selatan. Para penyelam bisa menemukan
kapal unik bersejarah ini pada kedalaman 16 meter di bawah permukaan
air. Para penyelam bisa melihat roda kapal, mesin uap, serta jangkar
yang masih tersisa.
Ratusan bangkai kapal memang tetap utuh, meskipun cuaca buruk kerap
terjadi di kawasan Bermuda. Benda-benda bersejarah itu bisa tetap utuh
hingga kini karena pelestarian laut yang ketat dan saat ini banyak
penggemar diving yang melancong ke sini. Menemukan keindahan `museum`
bawah laut di tengah kesan angkernya! (Sumber: news.com.au/ dream.co.id)
Informasi yang menarik, terimakasih, sangat bermanfaat dan berkontribusi dalam menambah wawasan keilmuan, khususnya tentang alam.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusartikel ini menarik, dapat menambah pengetahuan tentang apa itu segitiga bermuda, penjelasannya juga cukup jelas dan mudah dipahami.
BalasHapusSangat menarik dan sangat bermanfaat untuk menambah informasi dan juga referensi :)
BalasHapusMenurut saya postingan ini bagus. menambah serta wawasan kita. sangat menarik.. terima kasih infonya
BalasHapusartikel yang menarik,, dapat menambah wawasan mengenai pengetahuan :D nice (y) ditunggu postingan selanjutnya :)
BalasHapusartikel ini sangat menarik dan menambah wawasan dalam dunia sains. terimakasih atas postingannya :)
BalasHapus